Salah satu strategi yang dipandang tepat dan
cepat dalam menanggulangi kemiskinan di Tanah Papua adalah dengan memberdayakan
usaha mikro. Alasannya adalah karena usaha mikro merupakan usaha rumah tangga
yang dapat digeluti dan dijalankan dengan melibatkan seluruh anggota keluarga.
Dan karena jumlahnya yang sangat besar usaha mikro mempunyai kontribusi yang
besar pula dalam meningkatkan pengembangan ekonomi lokal. Dikatakan demikian
karena usaha mikro mempunyai kapasitas untuk menyerap tenaga kerja dalam jumlah
yang besar. Dengan demikian lapangan kerja akan menjadi terbuka luas sehingga
secara tidak langsung usaha mikro dapat menjawab persoalan pengangguran
dan kesenjangan pendapatan dalam masyarakat di bumi cenderawasih
ini. Dan melalui pemberdayaan usaha mikro ini, terjadi peningkatan kualitas
hidup masyarakat di tanah Papua secara umum. Strategi pemberdayaan usaha
mikro ini, perlu dilakukan dan diterapkan juga pada masyarakat Kabupaten
Yahukimo.
Pengembangan
Keuangan Mikro dan Situasi Terkini Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil di
Kabupaten Yahukimo yang berlangsung 2 (dua) hari, 20-21 November 2017 di lapangan
survey dilaksanakan untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai pengembangan
Keuangan Mikro dan Pengembangan Usaha Mikro di Kabupaten Yahukimo.
Melalui survey ini dengan Pemerintah Kabupaten
Yahukimo dan Bank Indonesia, ILO dan UNDP yang bekerjasama dengan Pusat Kajian
Keuangan Daerah (KEUDA) Universitas Cenderawasih, menyelenggarakan kegiatan
lokakarya di lakukan. Namun sampai saat ini belum ada hasil nyata yang jelas
bahwa banyak ruko-ruko dan kis tetapi secara umum belum sama sekali ada hasil
yang nyata.
Maksud dari kegiatan yang dilakukan oleh
kerjasama Uncen ini adalah untuk
mengungkapkan kondisi riil (meliputi permasalahan, tantangan dan potensi) dari
pengusaha mikro dan sejauhmana upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dan
stakeholder lain dalam memberdayakan usaha mikro di Kabupaten Yahukimo, serta
strategi apa yang harus dilakukan di masa yang akan datang agar kesejateraan
masyarakat pengusaha mikro ini meningkat secara significant.
Dalam
survey penulis yang berlangsung 2(dua) hari ini, terungkap persoalan-persoalan
yang dihadapi oleh pengusaha mikro di Kabupaten Yahukimo, yang merupakan
masalah umum yang dihadapi oleh hampir sebagian besar pelaku usaha mikro di
Indonesia. Persoalan besar yang dihadapi adalah terbatasnya modal dan akses
pelaku usaha mikro untuk memperoleh kredit dari lembaga perbankan dalam hal ini
Bank Papua yang merupakan satu-satunya lembaga perbankan yang ada di Dekai, dan
belum tersedianya Lembaga Keuangan Mikro di Kabupaten Yahukimo.
Tidak tersedianya akses untuk memperoleh kredit dari Bank Papua, adalah karena
Bank Papua sendiri sampai dengan saat ini belum menyediakan layanan kredit
produktif (untuk usaha mikro) kepada masyarakat Kabupaten Yahukimo.
Mama Nona Segenil berkomentar: Sekarang saya mau tanya, Bank
Papua itu ada di mana? Ada di Jawa, di Merauke, Asmat, ada di Papua semuanya.
Bank Papua ada di mana-mana, tapi kenapa kita di Yahukimo seperti itu?
Begitu-begitu saja?pemerintah yang kita pilih juga tidak selamanya di Daerah,
mereka kita yang pilih tolong upayakan OAP untuk pengembangan Mikro dan UMKM di
Kabupaten Yahukimo.
Pernyataan Mama Nona ini mengungkapkan sebuah
fenomena, bahwa kehadiran pemerintah kabupaten yahukimo dan lebih khususnya
lagi kepada Bank Papua belum dapat menjawab persoalan ekonomi yang dihadapi
oleh masyarakat Kabupaten Yahukimo secara optimal. Padahal daya serap dana
masyarakat telah dilakukan dengan maksimal oleh Bank Papua.
Peran pemerintah sangat dibutuhkan oleh
masyarakat untuk segera menjawab persoalan ini. Mengapa sampai dengan saat ini
Bank Papua belum menyediakan layanan ini. Sehingga pengembangan usaha mikro di
Kabupaten Yahukimo masih terkesan tersendat-sendat dan lamban.
Selain permodalan dan akses ke keuangan mikro,
kendala lain yang di hadapi adalah masalah pemasaran dan terbatasnya SDM dalam
manajemen usaha. Karena setiap universitas maupun perguruan tinggi papua maupun
di luar papua setelah diluluskan sarjana ini kemana? Pemerintah tolong
perhatikan masyarakat kita dengan modal usaha bagi mama-mama papua dan buka
lapangan pekerjaan bagi sarjana-sarjana yang ada di kabupaten yahukimo dan
diluar yahukimo.
Karena
pelaku usaha mikro di Kabupaten Yahukimo sangat merindukan hadirnya
lembaga-lembaga keuangan mikro yang dapat menyalurkan kredit mikro. Karena pada
dasarnya, kelompok usaha mikro di Kabupaten Yahukimo ini hanya membutuhkan dana
yang tidak terlalu besar yaitu antara 5 juta sampai dengan 15 juta rupiah saja
dan mereka mengharapkan prosedur yang tidak berbelit-belit.
Untuk
membantu pelaku usaha mikro dalam mendapatkan akses ke keuangan mikro,
Pemerintah Kabupaten Yahukimo perlu membuat kesepakatan bersama dengan Bank
Indonesia untuk menghadirkan Lembaga Keuangan Mikro atau Bank lain lagi selain
Bank Papua yang dapat menyalurkan kredit mikro kepada masyarakat pelaku usaha
mikro di Kabupaten ini.
Selain
itu, upaya peningkatan SDM pelaku usaha mikro telah dilakukan oleh pemerintah
melalui Instansi Terkait dalam hal ini Disperindagkop Kabupaten Yahukimo (yang
diungkapkan dalam lokakarya) dengan cara mengikutsertakan beberapa pelaku usaha
mikro pada pelatihan-pelatihan peningkatan skill. Namun ini tidak berjalan
optimal oleh karena alasan internal pelaku usaha mikro sendiri dan
juga kurangnya pendampingan yang intensif kepada mereka.
Masalah lain yang dihadapi adalah masih
kurangnya pemahaman manajemen usaha, merupakan tugas lain yang perlu dipikirkan
bersama oleh semua stakeholder yang ada di daerah ini dalam rangka memajukan
kesejahteraan masyarakat pelaku usaha mikro di Kabupaten Yahukimo.
Upaya pemberdayaan
usaha mikro melalui Lembaga Keuangan Mikro di Kabupaten Yahukimo ini,
diharapkan tidak terbatas pada lokakarya saja. Tetapi bagaimana hasil dari
lokakarya ini dapat ditindaklanjuti dalam bentuk komitmen Pemerintah terhadap
masyarakat , dan bukan itu saja. Hal lain adalah bagaimana masing-masing
stakeholder berperan dengan bekerja keras menjawab seluruh persoalan yang
dihadapi oleh pengusaha mikro sehingga pembangunan ekonomi lokal membawa dampak
positif dan dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Yahukimo tanpa
terkecuali dan dari jauh semua orang dapat memandang kilauan kekayaan alam
Papua pun telah terpancar di salah satu daerah Pegunungan Tengah, yaitu
Kabupaten Yahukimo. Dan pendapatan asli daerah menjadi harapan isolasi daerah. Semoga
artikel sedikit ini menjadi bahan informasi dan pengembangan pemerintah daerah
dan Bank Papua Cabang Yahukimo.
Oleh: Elius Heluka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar