Senin, 11 Desember 2017

Pengembangan Keuangan Mikro dan UMKM di Kabupaten Yahukimo Sekarang belum berkembang


            Salah satu strategi yang dipandang tepat dan cepat dalam menanggulangi kemiskinan di Tanah Papua adalah dengan memberdayakan usaha mikro. Alasannya adalah karena usaha mikro merupakan usaha rumah tangga yang dapat digeluti dan dijalankan dengan melibatkan seluruh anggota keluarga. Dan karena jumlahnya yang sangat besar usaha mikro mempunyai kontribusi yang besar pula dalam meningkatkan pengembangan ekonomi lokal. Dikatakan demikian karena usaha mikro mempunyai kapasitas untuk menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Dengan demikian lapangan kerja akan menjadi terbuka luas sehingga secara tidak langsung usaha mikro dapat menjawab persoalan pengangguran dan  kesenjangan pendapatan dalam masyarakat di bumi cenderawasih ini. Dan melalui pemberdayaan usaha mikro ini, terjadi peningkatan kualitas hidup masyarakat di tanah Papua secara umum. Strategi pemberdayaan usaha mikro ini, perlu dilakukan dan diterapkan juga pada masyarakat Kabupaten Yahukimo.
            Pengembangan Keuangan Mikro dan Situasi Terkini Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil di Kabupaten Yahukimo yang berlangsung 2 (dua) hari, 20-21 November 2017 di lapangan survey dilaksanakan untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai pengembangan Keuangan Mikro dan Pengembangan Usaha Mikro di Kabupaten Yahukimo.
Melalui survey ini dengan Pemerintah Kabupaten Yahukimo dan Bank Indonesia, ILO dan UNDP yang bekerjasama dengan Pusat Kajian Keuangan Daerah (KEUDA) Universitas Cenderawasih, menyelenggarakan kegiatan lokakarya di lakukan. Namun sampai saat ini belum ada hasil nyata yang jelas bahwa banyak ruko-ruko dan kis tetapi secara umum belum sama sekali ada hasil yang nyata.
Maksud dari kegiatan yang dilakukan oleh kerjasama Uncen  ini adalah untuk mengungkapkan kondisi riil (meliputi permasalahan, tantangan dan potensi) dari pengusaha mikro dan sejauhmana upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dan stakeholder lain dalam memberdayakan usaha mikro di Kabupaten Yahukimo, serta strategi apa yang harus dilakukan di masa yang akan datang agar kesejateraan masyarakat pengusaha mikro ini meningkat secara significant.
            Dalam survey penulis yang berlangsung 2(dua) hari ini, terungkap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh pengusaha mikro di Kabupaten Yahukimo, yang merupakan masalah umum yang dihadapi oleh hampir sebagian besar pelaku usaha mikro di Indonesia. Persoalan besar yang dihadapi adalah terbatasnya modal dan akses pelaku usaha mikro untuk memperoleh kredit dari lembaga perbankan dalam hal ini Bank Papua yang merupakan satu-satunya lembaga perbankan yang ada di Dekai, dan belum tersedianya Lembaga Keuangan Mikro di  Kabupaten Yahukimo. Tidak tersedianya akses untuk memperoleh kredit dari Bank Papua, adalah karena Bank Papua sendiri sampai dengan saat ini belum menyediakan layanan kredit produktif (untuk usaha mikro)  kepada masyarakat Kabupaten Yahukimo.
Mama Nona Segenil  berkomentar: Sekarang saya mau tanya, Bank Papua itu ada di mana? Ada di Jawa, di Merauke, Asmat, ada di Papua semuanya. Bank Papua ada di mana-mana, tapi kenapa kita di Yahukimo seperti itu? Begitu-begitu saja?pemerintah yang kita pilih juga tidak selamanya di Daerah, mereka kita yang pilih tolong upayakan OAP untuk pengembangan Mikro dan UMKM di Kabupaten Yahukimo.
Pernyataan Mama Nona ini mengungkapkan sebuah fenomena, bahwa kehadiran pemerintah kabupaten yahukimo dan lebih khususnya lagi kepada Bank Papua belum dapat menjawab persoalan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Yahukimo secara optimal. Padahal daya serap dana masyarakat telah dilakukan dengan maksimal oleh Bank Papua.
Peran pemerintah sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk segera menjawab persoalan ini. Mengapa sampai dengan saat ini Bank Papua belum menyediakan layanan ini. Sehingga pengembangan usaha mikro di Kabupaten Yahukimo masih terkesan tersendat-sendat dan lamban.
Selain permodalan dan akses ke keuangan mikro, kendala lain yang di hadapi adalah masalah pemasaran dan terbatasnya SDM dalam manajemen usaha. Karena setiap universitas maupun perguruan tinggi papua maupun di luar papua setelah diluluskan sarjana ini kemana? Pemerintah tolong perhatikan masyarakat kita dengan modal usaha bagi mama-mama papua dan buka lapangan pekerjaan bagi sarjana-sarjana yang ada di kabupaten yahukimo dan diluar yahukimo.
           Karena pelaku usaha mikro di Kabupaten Yahukimo sangat merindukan hadirnya lembaga-lembaga keuangan mikro yang dapat menyalurkan kredit mikro. Karena pada dasarnya, kelompok usaha mikro di Kabupaten Yahukimo ini hanya membutuhkan dana yang tidak terlalu besar yaitu antara 5 juta sampai dengan 15 juta rupiah saja dan mereka mengharapkan prosedur yang tidak berbelit-belit. 
            Untuk membantu pelaku usaha mikro dalam mendapatkan akses ke keuangan mikro, Pemerintah Kabupaten Yahukimo perlu membuat kesepakatan bersama dengan Bank Indonesia untuk menghadirkan Lembaga Keuangan Mikro atau Bank lain lagi selain Bank Papua yang dapat menyalurkan kredit mikro kepada masyarakat pelaku usaha mikro di Kabupaten ini.
            Selain itu, upaya peningkatan SDM pelaku usaha mikro telah dilakukan oleh pemerintah melalui Instansi Terkait dalam hal ini Disperindagkop Kabupaten Yahukimo (yang diungkapkan dalam lokakarya) dengan cara mengikutsertakan beberapa pelaku usaha mikro pada pelatihan-pelatihan peningkatan skill. Namun ini tidak berjalan optimal oleh karena alasan internal pelaku usaha mikro sendiri  dan juga kurangnya pendampingan yang intensif kepada mereka.
Masalah lain yang dihadapi adalah masih kurangnya pemahaman manajemen usaha, merupakan tugas lain yang perlu dipikirkan bersama oleh semua stakeholder yang ada di daerah ini dalam rangka memajukan kesejahteraan masyarakat pelaku usaha mikro di Kabupaten Yahukimo.
Upaya pemberdayaan usaha mikro melalui Lembaga Keuangan Mikro di Kabupaten Yahukimo ini, diharapkan tidak terbatas pada lokakarya saja. Tetapi bagaimana hasil dari lokakarya ini dapat ditindaklanjuti dalam bentuk komitmen Pemerintah terhadap masyarakat , dan bukan itu saja. Hal lain adalah bagaimana masing-masing stakeholder berperan dengan bekerja keras menjawab seluruh persoalan yang dihadapi oleh pengusaha mikro sehingga pembangunan ekonomi lokal membawa dampak positif dan dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Yahukimo tanpa terkecuali dan dari jauh semua orang dapat memandang kilauan kekayaan alam Papua pun telah terpancar di salah satu daerah Pegunungan Tengah, yaitu Kabupaten Yahukimo. Dan pendapatan asli daerah menjadi harapan isolasi daerah. Semoga artikel sedikit ini menjadi bahan informasi dan pengembangan pemerintah daerah dan Bank Papua Cabang Yahukimo.
Oleh: Elius Heluka


Minggu, 03 Desember 2017

KISA NYATA YOSUA WAU ASAL KOROWAI KABUPATEN YAHUKIMO













DI KAMPUNG WOMANG
Penyemputan Penulis Pada Saat Penulis Berkunjung Ke Womang
-      ELIUS L. SEGENIL

Kisa Nyata
YOSUA WAU
Asal Korowai Kampung Yasim.


                                                               


PENDAHULUAN

[THE MEANING OF LIFE]

Makna hidup adalah sesuatu yang dianggap penting, benar  dan didambakan serta memberikan nilai khusus bagi seseorang ( Bastaman, 1996 ). Untuk tujuan praktis makna hidup dianggap identik dengan tujuan hidup. Makna hidup bisa  berbeda  antara manusia satu dengan yang lainya dan berbeda setiap hari, bahkan setiap jam. Karena itu, yang penting bukan makna hidup secara umum, melainkan makna khusus dari hidup seseorang pada suatu saat tertentu. Setiap manusia memiliki pekerjaan dan misi untuk menyelesaikan tugas khusus. Dalam kaitan dengan tugas tersebut dia tidak bisa digantikan dan hidupnya tidak bisa diulang. Karena itu, manusia memiliki tugas yang unik dan kesempatan unik untuk menyelesaikan tugasnya ( Frankl, 2004)

Latar Belakang
Mendengar kata Korowai, sebuah Kampung di Yasim, Pingge, Karkapur, Womang, Yewor Purmakor, Saradala dan Dailam sampe ke Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua, yang terbayang adalah kemiskinan, ketertinggalan dan keterisolasian, dan ketertelanjangan. Infrastruktur jalan yang sangat terbatas, mengakibatkan daerah ini masuk kawasan rawan pangan. Ketika saya menulis sedikit artikel ini saya sangat terharu dan saya telah mencucurkan air mata demi kemanusiaan dan saya tidak pikir panjang. Saya langsung menyatakan setuju. Alasan saya cukup banyak. Sebagai putra daerah asli Yahukimo saya merupakan salah satu penggagas bersama Pdt. Lukas Giban, S.Th, Pdt. Cris Komba, S.Th, Pdt. Kalolik dan beberapa penginjil yang telah lama mengabdi kepada suku-suku terasing tersebut diantaranya adalah Oten Tabuni, hilungka dan sebagian yang dominasi gereja baik dari Kingmi, Gidi dan GBi dll.

Geografis

Tangan Pencipta Membentuk. Air dan Tanah, Daratan dan ketinggian, lembah-lembah, sungai dan daratan, sumber-sumber mata air, hutan dan beragam kekayaan alam yang terkandung di dalam tanah yang diwariskanNya kepada ciptaa-Nya yang tertinggi manusia-manusia Korowai yang kemudian menduduki tepian sungai, daratan-daratan, lembah-lembah dan bukit-bukit Korowai. Korowai, sebuah bagian yang tidak terbantahkan dari tanah papua, mewarisi keelokan dan kekayaan yang tersimpan di pulau emas tempat surga dan bumi bertemu di tengah-tengah kepak burung-burung cenderawasih.

Komitmen

Tanpa dibeda-bedakan kecil-besar, tua-muda, laki-laki-perempuan, dan pejabat-masyarakat biasa, politisi dan biokrat, mahasiswa dan pelajar kita adalah manusia ciptaan Tuhan. Karena itu penulis mengajak kepada seluruh lapisan rakyat Yahukimo untuk menyatuhkan kata dan bahasa, ide dan strategi, prinsip dan nilai, pikiran dan perasaan duduk berdialog bersama-sama bagaimana kita membangun masyarakat kita yang ada di korowai. Dan perlu melihat daerah yang masih terisolasi dan belum tersentuh. Maka, komitmen adalah kapasitas untuk menerjemahkan visi menjadi kenyataan. Bukan janji bukan manipulasi visi untuk mendapatkan jabatan, kehormatan dan kekayaan tetapi untuk menerjemahkan visi menjadi  kenyataan. Coba lihat kisa nyata Yosua Wau asal suku Korowai di kampung Yasim yang tidak berpendidikan tetapi punya komitmen yang sangat berpengaruh positif terhadap orang tua kandungnya seperti kisa dari pada Yusuf. Yang dijual dari saudara-saudara kandung hanya cerita mimpi dan komitmen untuk mencapai visi mimpi  tersebut.
KISA NYATA
Yosua Wau 19 tahun adalah salah satu anak asli Korowai yang telah keluar dari Santapan atau Makanan  orang tua kandung dan beberapa kisa hidup nyata yang diceritakan langsung kepada penulis. Yosua Wau adalah anak yang kedua dan setiap laki-laki dari kedua harus dibunuh pada saat usia 5 s/d 7 tahun harus dibunuh oleh orang tua kandungnya sendiri lalu diundang kepada satu kampung untuk hadir dalam perayaan menyembah dewa (berhala). Dan untuk menjaga kehormatan keluarga anak laki-laki dari yang kedua harus bunuh dan merayakan atau menyembah dewa (berhala) Tradisi ini terus berlanjut sampai kepada Injil Allah diberikan di daerah korowai di kampung di Yasim, Pingge, Karkapur, Womang, Yewor Purmakor, Saradala dan Dailam sampe ke Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua. Ada beberapa kisa Yosua Wau (19) yang mewawancara langsung oleh penulis adalah sebagai berikut:
  1. Tradisi orang tua kami membuat rumah diatas pohon adalah menghindari dari serangan hewan maupun musuh dan lawan.
  2. Tradisi orang tua kami selalu perang dengan satu kampung dengan kampung lain yang ada di korowai dan sering hasil pemburuan manusia dengan manusia lainnya.
  3. Tradisi orang tua kami hidup di dalam penyembahan berhala salah satu contohnya adalah ada dewa yang di taruh di tengah-tengah dan setiap dari laki-laki atau seorang bapa harus tunduk dan menyembah selama 2 jam lebih dan memang sampai sekarang masih di pakai oleh masyarakat korowai pada umumnya.
  4. Tradisi orang tua kami masih takut pada sungai JIL (nama sungai) Jil adalah salah satu kali yang tidak timba air atau minum, bahkan tidak bisa mincing ikan atau sentuh saja sangat tidak bisa. Karena sungai ini yang memelihara alam kita dan kesuburan tanaman, sagu (orip), hutan rimbah di kampung kami.
  5. Tradisi orang tua kami khususnya mama-mama kami mau persalinan pasti tidak di rumah tapi satu rumah khusus yang dibuat dengan sebutan rumah dokter batu (bariam) karena rumah itu katanya sudah di doakan oleh para tua-tua dengan para dewa (berhala). Sehingga proses persalinannya lancar.
  6. Tradisi orang tua kami mengalami kesulitan pada saat kematian. Ketika salah satu keluarga yang meninggal mayat tersebut tidak dikubur tetapi dibiarkan saja di rumah itu dan semua keluarga pindah di tempat lain.  
Banyak kisa nyata yang diceritakan kepada penulis tetapi tidak semua pula penulis melakukan file rekaman yang failed. Untuk secara detailnya dapat dilihat pada beberapa kisa nyata Yosua Wau “ saya tahun 2001 orang tua saya mengundang tetangga dan masyarakat untuk acara makan bersama, makanannya adalah daging saya. Tetapi bapa kandung saya mengajar kepada saya turun dari rumah pohon kami dan sampaikan kepada saya begini: “anak sebentar kita akan bunuh kamu dan mama dengan tetangga sudah kumpul sayur, daun-daun sekarang anak lari” pada saat itu usia saya 7 tahun sangat kecil saya bingun harus kemana, dan kepada siapa? Tetapi rasa takutnya sudah menjadi remuk hati saya dan saya berpikir adalah inilah alam saya, inilah bumi leluhur saya, ketika saya berpikir demikian yang saya tahu adalah lari dari santapan makanan orang tua saya. Sampai saya lari dengan telanjang tidak memakai pakaian ketika dalam perjalanan yang jauh saya tidur dihutan lalu saya ketemu kepala kampung pingge dan saya sampaikan kepada kepala desa.
Tetapi kepala desa minta tinggal dengan dia selama 3 hari dan orang tua saya mereka cari saya dan tidak ketemu mereka bunuh om saya dengan usia yang sama dengan saya dan mereka bunuh makan dia penganti saya dan ada beberapa masyarakat sampaikan kepada orang tua saya bahwa anakmu dengan ada di kepala kampung. Maka, orang tua saya mengundang kepada keluarga lain untuk menanggap saya tapi bapa kepala desa antar saya ke asmat sampai saya usia 12 tahun. Tapi saya masih ingat orang tua saya bapa saya dengan ingatkan untuk lari maka saya punya visi yang besar yang Tuhan kasih untuk membantu orang tua saya untuk turunkan mereka dari rumah pohon.
Kemudian visi besar itu pula saya ketemu dengan orang tua saya pulang langsung dari asmat ke dekai yahukimo tahun 2009 dan langsung ke kerowai di kampung Yasim tapi bapa saya lihat saya page pakaian dia usir saya dan mereka bilang disini bukan kampung kamu, kamu buka pakaian dulu baru bisa masuk dan saya pergi tetapi bapa saya lihat saya dan dia bilang dia anak saya biarkan dia masuk dan tidur satu malam di rumah orang tua saya dan besoknya saya ke dekai yahukimo tahun 2010. Saya masuk kembali ke korowai tapi orang tua lain bilang tidak bisa tempat ini bukan kamu punya tempat. Tetapi, ada sebagian tua mereka sampaikan bahwa biarkan dia disini dia punya tempat juga, buka lokasi sudah apa yang anak mau bangun dan tanggal 13 Mei tahun 2010 saya buka lokasi dan saya kasih turun orang tua saya dan beberapa keluarga dari rumah pohon dan saya bangun 4 rumah dan satu Gereja baru semua adalah akses melalui bantuan dari seorang bapak penginjil Pdt. Kalolik dengan semua keluarga korbankan demi injil di kampung saya salah satu pengil muda yaitu Oten Tabuni, pdt.Cris Komba, S.Th dan Pdt. Lukas Giban, S.Th dan saya langsung diantar ke Wamena ketemu Bupati Wamena bapak Wempi Wetipo, SH. M.H dan bupati bantu saya seng dan sensor 2 buah dan saya page untuk membangun rumah seng di antaranya adalah satu rumah untuk orang tua saya tolong selamatkan saya. Karena kita masih percayah dengan alam atau berhala pada saat itu.

Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi…………… (Lukas,7:7)













Gambar Yosua Wau 19 Tahun
Tanggal, 23 November 2017
Waktu dekai 09.00 s/d 14.40 tiba di Korowai.
Artikel ini memang kisa nyata/ Elius L. Segenil/Bodumeken

 Gambar ini pada saat Pernikahan Oten Tabuni dan Ina Segenil Pdt. Kalolik hadir dan membuka doa pembukaan.


























Gambar –gambar berikut ini salah satu jalan yang Pemerintah Kabupaten Yahukimo membangun  melalui anggaran pemerintah pusat tahun 2016 menuju ke Kabupaten Pengunungan Bintang Ini Penulis naik Trek tujuan ke Korowai dan medang ini sangat berbahaya

LINTAS BATAS DAERAH
KABUPATEN YAHUKIMO DAN KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG.
Masyarakat Korowai sangat membutuhkan pembangunan daerah dan  orang luar atau dunia luar sedang mendoakan bagi masyarakat Papua lebih khusus di Suku Korowai. Maka, Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo segera melakukan transportasi jalan, indeks pembangunan manusia, memperkuat injil Allah diberitakan dan pengembangan daerah melalui logistik dan lain-lain. Jangan hanya berputar di lingkungan Yahukimo dan masyarakat sangat mengharapkan uluran tangan pemerintah untuk pembangunan daerah.
Kalau kita bisa berputar di Jayapura ataupun diluar Papua dengan pembangunan yang modern serba ada, kita boleh otak-atik mobil baru, hotel dengan kapasitas lengkap tetapi idenya siapa? Dan daerahnya siapa? Orang membangun itu? Harusnya pemerintah malu, dan lakukan studi banding atau daerah-daerah yang maju supaya daerah mu harus maju seperti daerah yang lain. Masyarakat kita sangat membutuhkan pembangunan dan kehadiran kita bukan janji palsu.


Rabu, 15 November 2017

KUALITAS SEORANG ANAK KAMPUNG



Gunakanlah kuasa untuk menolong orang. Karena kita di berikan kuasa bukan untuk kepentingan diri sendiri, atau untuk pamer, atau untuk mendapatkan nama. Hanya ada satu kegunaan kuasa, yaitu untuk melayani orang
INILAH yang menjadi dasar untuk saya menolong orang "Mamaku yang ku kasihi dimana aku di perbesarkan oleh tangan mama sendiri, dengan pundakmu berlapis noken berisi hasil kebun. Sio,….Mamaku berkilo-kilo jauhnya diseberang bukit terjal dalam pelukan diatas bebatuan cadas disana kebun kami bagaiamana mamaku memeluk saya memberi ASI, Sio... mama Jika saya berhasil, saya ingin ratakan gunung itu.......
Jika saya sukses, saya ingin buat kebunmu dekat rumah.....
Jika saya akhiri meraih perjuangan saya akan belikan pakaian & selimut hangat.....
Jika saya kuat dalam prestasi saya buktikan bahwa akan saya buat kota mu abadi diatas puncak....,
Ahkkk sayang mamaku......!!!!
Seseorang haruslah cukup besar untuk mengakui jabatannya, tapi ingat bahwa kami di lahirkan dari kesederhaan, Saat kita jatuh Ibu mengangkat kita dengan kesederhanaan. Tapi ibu takut apa yang akan terjadi atas diri kita dan ibu berharap kita hidup dan menjadi berkat bagi sesama kita dan sedetik nafas, keringat kita Lebih daripada itu Tuhan sedang kerjakan demi KUALITAS SEORANG ANAK KAMPUNG" yang menjadi contoh. Renungkan dan katakan padanya bahwa aku hidup untuk ibu.

Pantaskah Saya Bilang saya Dari Kota..??
Mama takut jangan- jangan anaknya meninggal karena lapar satu usaha yang harus dilakukan untuk bagaimana anaknya berhasil dalam studi, karil, dan nama baiknya. Dengan hasil berkebun untuk diperbesarkannya, saya bisa hidup di bawah matahari tanpa ayah, bagaimana cara mama ku memperbesarkan saya, saya tak bisa tahan menahan air mata saya ketika saya membaca kisa ini malaikat simaklah puisi: “suatu ketika seorang bayi siap untuk di lahirkan ke dunia. Menjelang di turunkan dia bertanya kepada Tuhan, para malaikat disini menyatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia,   tetapi bagaimana cara saya hidup disana? saya begitu kecil dan lemah, kata si Bayi. Aku telah memilih satu malaikat untukmu. tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini, ini cukup bagi saya untuk bahagia. demikian kata si bayi, Tuhan pun menjawab. malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untuk mu. itu sang mama..
Bagaimana alam tanah lahirnya.
“ Pergilah ke rakyat, tinggallah bersama mereka, cintailah mereka,
mulailah dari apa yang mereka tahu, bangunlah dengan yang mereka miliki,
Namun pemimpin yang baik ketika kerja telah selesai dan tugas telah dilaksanakan,
rakyat akan berkata kamilah yang mengerjakannya “
( Lao Tze )