Sabtu, 11 April 2020

LAPORAN KEUANGAN BANK DAN RASIO KEUANGAN BANK DENGAN RUMUSNYA

Untuk mengetahui kesehatan bank dan mengetahui kondisi keuangan bank dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh bank secara periodik. Dalam laporan keuangan yang dibuat bank menggambarkan kinerja bank selama periode tertentu. Pengolahan laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Analisis yang digunakan dalam hai ini menggunakan rasio-rasio keuangan sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu: 1) Rasio Likuiditas, 2) Rasio Leverage, dan 3) Rasio Profitabilitas dimana masing-masing akan dijelaskan sesuai dengan rasio keuangan sebagai berikut:
A.   Rasio Likuiditas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Dengan catatan semakin besar rasio likuiditas maka semakin likuid. Perhitungan rasio likuiditas dengan cara:
  1. Quick Ratio (mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya pada para deposan (pemilik giro, tabungan dan deposito) dengan harta yang paling likuid. Dengan rumus: 
  1. Investing Policy Ratio (mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para deposannya dengan cara melikuidasi SB). Dengan rumus:
  1. Banking Ratio ( mengukur tingkat likuiditas bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimilki). Catatan: semakin  tinggi rasio ini  maka semakin rendah tingkat likuiditas bank. Dengan rumus:
  1. Assets to Loan Ratio ( mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan harta yang dimiliki bank. Contohnya semakin tinggi rasio ini semakin rendah tingkat likuiditas bank. Dengan rumus:
  1. Cash Ratio (mengukur kemampuan bank melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid bank. Dengan rumus:
  1. Loan to Deposit Ratio (mengukur komposisi kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri. Contohnya besarnya LDR menurut aturan pemerintah maksimum 110%. Dengan rumus:               

B.   Rasio Leverage (Solvabilitas)
Rasio ini digunakan mengukur kemempuan bank mencari sumber dana untuk membiayai kegiatan bank atau alat ukur untuk melihat kekayaan bank serta melihat efisiensi pihak manajemen bank. Perhitungan rasio ini dilakukan dengan cara:
1.    Primary Ratio (mengukur permodalan yang dimiliki bank memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total asset masuk dapat ditutupi oleh capital equity), dengan rumus:
2.    Risk Assets Ratio (mengukur kemungkinan penurunan risk assets. Dengan rumus:

3.    Secondary Risk Ratio (Mengukur penurunan asset yang mempunyai resiko lebih tinggi). Dengan rumus:
4.    Capital Ratio (mengukur permodalan dan cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama resiko yang terjadi karena ada kegagalan dalam menagih bunga bank). Dengan rumus:

C.    Rasio Pofitabiitas (Rentabilitas)
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank. Perhitungan rasio ini dilakukan dengan cara:
1.    Gross  Profit Margin (mengukur presentasi laba dari kegiatan usaha murni bank setelah dikurangi biaya-biaya), dengan rumus:
2.    Net Profit Margin (mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokok bank) dengan rumus:
3.    Return Equity Capital atau (ROE) mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengeola capital yang ada untuk mendapatkan net income. Dengan rumus: 
              
4.    Return on Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola assets). Ada 2 cara yang dihitung antara lain:
a.    Gross Yield on Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank menghasilkan Income dari pengelolaan asset), dengan rumus:
b.    Net Income Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas dan manajerial secara overall), dengan rumus:
5.    Rate Return on Loans (mengukur kamampuan manajemen bank mengelola kredit bank), dengan rumus:
6.    Interest Margin on Earning Assets (mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya-biaya), dengan rumus:
7.    Leverage Multiplier (mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola asetnya, dalam hal ini adanya biaya-biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan aktiva bank), dengan rumus:
8.    Interest Margin on Loans (....), dengan rumus:
9.    Assets Utilization ( mengukur sejauh mana kemempuan manajemen bank mengelola asset dalam rangka menghasilkan operating  income dan non-operating income), dengan rumus:
10. Interest Expense Ratio (mengukur besarnya persentase bunga yang dibayar kepada para deposan bank dengan total deposit yang ada di bank), dengan rumus:
11. Cost of Fund (mengukur besarnya biaya yang dikeluarkan bank untuk sejumlah deposit bank), dengan rumus:

Misalkan Laporan Keuangan Bank ini hanya contoh:
LAPORAN KEUANGAN BANK (LAPORAN LABA-RUGI):
PT. BANK INDAH RUGI BANJARMASIN
LAPORAN LABA-RUGI
Per 31 Desember 2019 (dalam jutaan rupiah)
Pendapatan dan Beban Operasional
Pendapatan Bunga
a.  Hasil Bunga
456.000
b.  Provisi & Komisi Kredit
48.000
     Jumah Pendapatan Bunga
504.000
Beban Bunga
a.  Beban bunga
255.000
b.  Beban lain-lain
21.000
     Jumlah Beban Bunga
(276.000)
     Pendapatan Bunga Bersih
228.000
Pendapatan Operasional Lainnya
a.  Provisi dan komisi selain kredit
27.000
b.  Pendapatan Valas
690.000
c.  Pendapatan lainnya
16.500
    Jumlah pendapatan operasional lainnya
733.500
Beban Operasional lainnya
a.  Beban Administrasi & umum
59.250
b.  Beban personalia
213.750
c.  Beban operasional valas
225.000
d.  Beban penyisihan aktiva produktif
159.000
e.  Beban lainnya
9.000
     Jumlah beban operasional lainnya
(666.000)
     Pendapatan/beban operasional bersih
295.500
Pendapatan dan Beban non Operasional
Pendapatan non operasional
37.500
Beban non operasional
(30.600)
Pendapatan non operasinal/Beban non operasional
6.900
Laba-Rugi sebelum pajak
302.400
Taksiran pajak penghasilan perusahaan/bank
(86.400)
Laba-Rugi tahun berjalan
216.000


Contoh Laporan Keuangan Bank (NERACA)
PT. BANK INDAH RUGI BANJARMASIN
NERACA
Per 31 Desember 2019 (dalam jutaan rupiah)
AKTIVA
Kas
136.800
Rekening giro pada BI
961.200
Rekening giro pada BU (bank-bank lain)
330.000
Wesel, cek dan tagihan lainnya
14.250
Efek-efek (surab berharga)
240.000
Deposito berjangka
450.000
Pinjaman yang diberikan (dalam mata uang dlm Negeri/Rp)
3.750.000
Aktiva dalam Valas
a.            Likuid
990.000
b.            Pinjaman yang diberikan
1.620.000
c.            Lainnya
1.200.000
Penyertaan
15.750
Inventaris
132.000
Rupa-rupa
180.000
            Jumlah AKTIVA
10.020.000
PASIVA
Kewajiban
Rekening giro
2.506.500
Tabungan
450.750
Deposito berjangka
1.021.500
Kewajiban yang segera dibayar lainnya
122.250
Pinjaman yang diterima
1.530.000
Setoran jaminan
42.000
Kewajiban dalam Valas :
a.            Segera dapat dibayar
2.176.500
b.            Lainnya
1.215.750
Rupa-rupa
150.000
             Jumlah Kewajiban
9.215.250
Modal
a.            Modal disetor
2.250
b.            Dana setoran modal
195.000
Cadangan umum
42.000
Cadangan lainnya
285.000
Sisa laba tahun lalu
64.500
Laba tahun berjalan
216.000
         Total Modal
804.750
          Jumlah PASIVA
10.020.000

        Dari Laporan Keuangan diatas hitunglah kesehatan bank menurut analisis CAMEL               (capital, assets, management, earning dan liquidity)!
       Jawab:
1.    Aspek Capital (Permodalan)
Tingkat kecukupan modal dinyatakan dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio). Hal ini diukur dengan 2 cara yaitu:
a.    Membandingkan modal dengan dana-dana pihak ketiga
b.    Membandingkan modal dengan aktiva beresiko
       Seperti, standar BI CAR minimal 8% dikatakan Bank sehat
Jawab dengan cara Membandingkan modal dengan dana-dana pihak ketiga Dengan rumus:
Jawab: Bank dikatakan sehat apabila hasil =/> 10%
      CAR        = (804.750) / (2.506.500 + 1.021.500 + 450.750) x 100%
      CAR        = (804.750 / 3.978.750) x 100%
      CAR        = 20,22%

      Jawab dengan Membandingkan modal dengan aktiva beresiko
      Dengan rumus: 
              
       Jawab: CAR minimal 8% dikatakan bank sehat
 CAR    = ( 804.750) / (122.250 + 1.530.000 + 42.000 + 2.176.500 + 1.215.750 + 150.000) x 100%
      CAR        = (804.750) / (5.236.500) x 100%
      CAR        = 15,36 %
2.    Aspek Assets Quality (Kualitas Aset)
Perhitungan ini dilakukan dengan cara:
a.     Assets to Loan Ratio ( mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan harta yang dimiliki bank.
Penyelesaian: semakin tinggi rasio ini semakin rendah tingkat likuiditas bank, dengan rumus:
Total Loans:
Pinjaman yang diberikan (dalam mata uang dlm Negeri/Rp)       Rp 750.000,
Pinjaman yang diberikan Valas                                                    Rp 1.620.000
Jawab:
ALR        = (3.750.000 + 1.620.000) / (10.020.000) x 100%
ALR        = 53,59%

3.     Aspek Management
Dalam hal ini aspek yang dinilai adalah  manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas dan manajemen likuiditas. Perhitungannya sebagai berikut:
a.    Return Equity Capital atau (ROE), mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengeola capital yang ada untuk mendapatkan net income, dengan rumus:
Jawab:
Net Income = laba sebelum pajak – PPh
ROE           = (216.000) / (804.750) x 100%
ROE           = 26,84%

b.    Gross Yield on Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank menghasilkan income dari pengelolaan asset), dengan rumus:
Jawab:
Operating Income:
Jumlah Pendapatan Bunga                                        Rp 504.000
Jumlah Pendapatan Operasi ainnya                          Rp 733.500
GRTA         =  (504.000 + 733.500) / (10.020.000) x 100%
GRTA         = (1.237.500) / (10.020.000) x 100%
GRTA         = 12,35%
c.    Net Income Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh Profitabilitas dan manajerial secara overall), dengan rumus:
Jawab:
NITA           = (216.000) / (10.020.000) x 100%
NITA           = 2, 15%
d.    Rate Return on Loans (mengukur kamampuan manajemen bank mengelola kredit bank), dengan rumus:
Jawab:
Interest income: Hasil Bunga + prvoisi & komisi kredit = 456.000 + 48.000
= 504.000
RRL           = (504.000) / (3.750.000 + 1.620.000) x 100%
RRL           = (504.000) /(5.370.000) x 100%
RRL           = 9,38%
e.    Interest Margin on Earning Assets (mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya-biaya), dengan rumus:
Jawab:
Interest Expense = Beban bunga + beban2 lain = 255.000 + 21.000
= 276.000
Earning Assets:
Efek-efek (surat berharga)                                                           240.000
Deposito berjangka                                                                      450.000
Pinjaman yang diberikan (dalam mata uang dlm Negeri/Rp)   3.750.000
Pinjaman yang diberikan                                                          1.620.000
Penyertaan                                                                             15.000  = 6.075.750
IMEA          = (504.000 – 6.075.750) / (6.075.750) x 100%
IMEA          = 3,75%
f.      Interest Margin on Loans
Rumus:
Jawab:
IML             = (504.000 – 276.000) / (5.370.000) x 100%
IML             = 4,24%
g.    Leverage Multiplier (mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola asetnya, dalam hal ini adanya biaya-biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan aktiva bank) dengan rumus:
Jawab:
LM              = (10.020.000) / (804.750) x 1 kali
LM              = 12,451 kali
h.    Assets Utilization ( mengukur sejauh mana kemempuan manajemen bank mengelola asset dalam rangka menghasilkan operating  income dan non-operating income), dengan rumus: 

Operating income:
Jumlah Pendapatan Bunga                                          Rp. 504.000
Jumlah Pendapatan Operasi ainnya                            Rp. 733.500
Non operating income                                                         : 37.500
AU                  = (504.000 + 733.500 + 37.500) / (10.020.000) x 100%
AU                  = 12,72%

4.    Aspek Earning (Rentabilitas)
Rasio Pofitabiitas atau Rentabilitas usaha dengan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank. Perhitungan rasio ini dilakukan dengan cara:
a.    Gross  Profit Margin (mengukur presentasi laba dari kegiatan usaha murni bank setelah dikurangi biaya-biaya) dengan rumus: 

Operating income:
Jumlah Pendapatan Bunga                                          Rp 504.000
Jumlah Pendapatan Operasi ainnya                            Rp 733.500= 1.237.500
Operating expenses = Total beban bunga + total beban operasinal lainya
Operating expenses = 276.000 + 666.000 = 942.000
GPM                       = ( 1.237.500 – 942.000) / (1.237.500) x 100%
GPM                       = (295.500) / (1.237.500) x 100%
GPM                       = 23,87%
b.    Net Profit Margin (mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokok bank), dengan rumus:
Jawab:
NPM                       = (216.000) / (1.237.500) x 100%
NPM                       = 17,45%

5.     Aspek Liquidity
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Dengan catatan semakin besar rasio likuiditas maka semakin likuid. Perhitungan rasio likuiditas dengan cara:
a.    Quick Ratio (mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya pada para deposan (pemilik giro, tabungan dan deposito) dengan harta yang paling likuid, dengan rumus:
Cash Assets:
Kas                                                                            136.800
Rekening giro pada BI                                                   961.200
Rekening giro pada BU                                                 330.000
Aktiva likuid dalam valas                                             990.000  = 2.418.000

Deposito = Giro + tabungan + deposito berjangka
Deposito = 2.506.500 + 450.750 + 1.021.500 = 3.978.750
QR  = (2.418.000) / (3.978.750) x 100%
QR  = 60,77%

b.    Cash Ratio (mengukur kemampuan bank melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid bank, dengan rumus:
Liquid assets:
Kas                                                                         136.800
Rekening giro pada BI                                            961.200
Rekening giro pada BU                                          330.000
Aktiva likuid dalam valas                                       990.000  = 2.418.000
Short term borrowing:
Rekening Giro                                                       2.506.500
Kewajiban yang segera dibayar lainnya (Rp)          122.250
Kewajiban yang segera harus dibayar (valas)  2.176.500 = 4.805.250
Jawab:
CR   = (2.418.000) / (4.805.250) x 100%
CR   = 50,31%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar