|
Gambar: RAKERMA I IPMDS Dikota Studi Jayapura |
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan industri 4.0, khususnya teknologi informasi dan komunikasi serta
transportasi yang begitu cepat, disadari atau tidak telah berubah mindset
masyarakat dunia. Perubahan demi perubahan terjadi begitu cepat, tanpa terbantahkan.
Sistem ekonomi, politik dan budaya global juga telah membuat 1,0 milyar dari
5,8 milyar penduduk dunia terintegrasi dalam satu sistem budaya, yaitu Budaya
pasar. Kondisi geografi, ras, budaya bahkan agama tidak lagi menjadi
pembatas yang dapat memisahkan terciptanya apa yang disebut oleh McLuhan
sebagai Global Village.
Kondisi ini di satu sisi harus diakui
sebagai sebuah nilai plus yang dapat mempermudah aksesbilitas manusia, baik
sebagai individu maupun kelompok, organisasi, komunitas dan bangsa. Di sisi
yang lain hal ini juga akan berdampak terhadap semakin tingginya kompetisi, dimana akan berlaku hukum rimba model baru,
yaitu yang kuat menang, yang lemah tersingkir.
Dalam konteks inilah sebuah sistem, metode
dan strategi yang adaptif menjadi sebuah keniscayaan yang harus dipersiapkan
oleh seorang pemimpin dalam orientasi organisasi. Apalagi seorang pemimpin
dalam kelompok, komunitas atau organisasi yang tidak hanya mampu membawa
anggota atau anggota organisasi yang dia pimpin.
Disinilah kelompok atau organisasi baru yang menghimpun banyak para anggota yang merasa gugup ketika pertama kali beranggota. Kegugupan hari pertama ini dasarnya bersifat alamiah. Namun, hal itu dapat mengurangi kepuasan anggota baru dan kemampuan untuk memimpin belajar pemimpin
organisasi jika pemimpin organisasi tidak mengantisipasinya lebih awal yang biasa disebut review
organisation.
Para psikolog mengatakan bahwa
kesan awal pertama adalah begitu kuatnya dan wajar-wajar saja karena anggota baru masih
memiliki sesuatu yang sedikit, seperti pengetahuan, dan pengalaman organisasi serta untuk melakukan penilaian diri. Program yang
dirancang untuk menolong anggota baru (ber-anggota) mengenal tupoksi organisasi tempatnya kumpulan orang bekerja. Program yang sering juga disebut dengan induksi.
Hal ini sangat tergantung pada
keinginan kuatnya anggota
organisasi Ikatan
Pelajar Mahasiswa/i Distrik Silimo (IPMDS) Di Kota Studi Jayapura untuk mengetahui segala sesuatu tentang wadah pemimpin harus membantu anggota yang produktif terhadap persoalan yang di alami anggota organisasi dengan kesan awal tersebut menjadi sesuatu yang menyenangkan para anggota baru, jadi jangan menimbulkan kesan bahwa yang paling membutuhkan di organisasi adalah anggota yang sudah memiliki struktur
organisasi.
Sekali proses yang telah
diputuskan, para anggota dan organisasi hendaknya membantu anggota baru untuk merasa puas dengan
lingkungannya. Mengapa? program–program dalam sosialisasi akan membuat mereka familiar antara lain dengan peranya, organisasi, kebijakan di kalangan
masyarakat papua pada umumnya.
- Pembina Berwenang bertindak untuk dan atas nama
pembina
|
Dewan Pembina berkewajiban mengayomi organisasi sesuai dengan Visi dan Misi
yang di tetapkan dalam dalam raker besar Ke-...
Kewenangan pembina meliputi:
1.
Keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar
dan pengesahan laporan tahunan,
2.
Pengangkatan dan pemberhentian anggota
Pengurus,
3.
Penetapan kebijakan umum berdasarkan
Anggaran Dasar (AD/ART) Ikatan (Foundation),
4.
Pengesahan Program Kerja dan rancangan
anggaran tahunan Ikatan (Foundation),
5.
Penetapan keputusan mengenai penggabungan
atau pembubaran, perubahan nama ikatan (Foundation),
6.
Penunjukan likuidator dalam hal ikatan
(Foundation).
Dalam hal hanya ada seorang anggota Pembina, maka segala tugas dan
wewenangyang diberikan kepada Ketua Pembina atau anggota Pembina berlaku pula
baginya.
Dewan Pembina memiliki hak dan kewajiban di dalam
memberikan suatu masukan, saran dan ide serta persetujuan kepada Dewan
Pengurus di dalam pelaksanaan program kerja organisasi sesuai dengan AD/ART dan
ketentuan-ketentuan lain yang berlaku dalam organisasi
Tugas dan wewenang pelindung dan
penasehat
1.
Pelindung dan Penasehat bertindak untuk
dan atas nama Pelindung dan Penasehat.
2.
Memberikan arah kebijakan, masukan,
nasehat dan pertimbangan-pertimbangan dalam suatu ide
dan program dalam pengembangan organisasi sesuai dengan AD/ ART
danVisi Misi organisasi,
3.
Sebagai penampung aspirasi didalam usaha-usaha
pengembangan organisasi sesuai dengan AD /ART dan Visi Misi
organisasi ikatan.
Kewenangan
Membuat
dan mengesahkan seluruh keputusan – keputusan dan kebijakan- kebijakan
organisasi yang bersifat strategis (politis) melalui kesepakatan dalam Rapat
Pengurus Organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Distrik Silimo (IPMDS).
Tanggung
jawab
Mengkoordinasikan
dan mengorganisasikan seluruh penyelenggaraan organisasi dan program kerjanya
dan mempertanggungjawabkan secara internal kepada Rapat Pengurus Organisasi dan
Raker, Pengenalan Anggota Baru, Evaluasi Ikatan Dll pada akhir masa baktinya.
Tugas
Pokok
- Memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan organisasi dalam pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi
- Memimpin rapat – rapat pengurus,
baik rapat khusus BP. IPMDS (ketua, wakil ketua, sekum, bendum, ketua-ketua
bidang dan seluruh anggota), atau rapat umum yang diikuti semua unsur
pengurus.
- Mewakili organisasi untuk membuat
persetujuan/kesepakatan dengan pihak lain setelah mendapatkan kesepakatan
dalam Rapat Organisasi
- Mewakili organisasi untuk
menghadiri acara tertentu atau agenda lainnya
- Bersama-sama Sekretaris Umum/
wasekum menandatangani surat-surat yang berhubungan dengan sikap dan
kebijakan organisasi, baik bersifat ke dalam maupun ke luar.
- Bersama-sama Sekretaris dan
Bendahara merancang agenda mengupayakan pencarian dan penggalian sumber
dana bagi aktifitas operasional dan program organisasi
- Memelihara keutuhan dan kekompakan
seluruh pengurus organisasi
- Memberikan pokok-pokok pikiran yang
merupakan strategi dan kebijakan Organisasi dalam rangka pelaksanaan
program kerja maupun dalam menyikapi reformasi diseluruh tatanan kehidupan
demi pencapaian cita-cita dan tujuan organisasi.
- Mengoptimalkan fungsi dan peran
ketua-ketua bidang agar tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja
organisasi.
Fungsi:
- Merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi dalam pimpinan organisasi
- Merumuskan
kebijakan untuk pengembangan organisasi
- Mengkoordinasikan
kegiatan dan pengembangan organisasi.
- Bertanggung
jawab terhadap seluruh Keputusan Musyawarah dan melaksanakan program kerja
sebaik-baiknya dengan seluruh jajaran pengurus kepada seluruh
anggota pengurus.
- Melaksanakan
tugas dan tanggung jawab lain yang dipandang perlu menurut kepentingan dan
perkembangan organisasi
- Dalam
melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Raker Oragnisasi Ikatan.
1.
Mengarahkan program dan kegiatan
operasional organisasi setiap bidang organisasi yang di himpun;
2.
Membina keutuhan organisasi dan mendorong
kemajuan organisasi melalui jalinan kerjasama dan komunikasi antar anggota
dan masyarakat;
3.
Membangun citra organisasi di dalam maupun
luar organisasi;
4.
Mengusahakan peluang penghimpunan dana
yang sah;
5.
Meningkatkan peran serta organisasi dalam
pemecahan masalah-masalah pembangunan yang berkait dengan profesi sebagai
wakil ketua dalam keputusan yang belum di ambil oleh ketua umum.
6.
Fungsi, tugas dan wewenang hampir sama,
namun keputusan bukan di wakil.
1.
Membantu ketua umum dalam mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan operasional organisasi atau ikatan;
2.
Membina hubungan dengan fihak luar, baik
swasta maupun pemerintah dalam kaitannya dengan kerjasama dan pembangunan citra
organisasi IPMDS;
3.
Mengendalikan operasional administrasi
internal dan eksternal (dalam kaitannya dengan pengurus daerah lain/ketua
bidang dan mitra strategis).
4.
Fungsi, tugas dan wewenang administratif
dalam wadah organisasi.
1.
Menghimpun iuran anggota dan dana lain
dari sumber-sumber yang sah;
2.
Mengalokasikan dana atas dasar program
kerja Ikatan IPMDS;
3.
Menata-bukukan dana organisasi;
4.
Menyusun laporan keuangan, sebagai bahan
laporan, pembayaran Setiap Kegiatan Organisasi.
1.
Menjalin kerjasama dengan mitra strategis
untuk saling menguntungkan.
2.
Menjalin kerjasama dengan instansi terkait
dengan Alumni ikatan;
3.
Menjalin kerjasama dengan para Alumni
ikatan;
4.
Pembuatan proposal untuk kerjasama dengan
Alumni ikatan dan pemerintah serta orang tua kita yang aktif dalam kegiatan
ikatan;
5.
Menjalin bisnis dengan mitra strategis.
TUPOKSI adalah program yang dirancang untuk menolong anggora organisasi
Ikatan Pelajar Mahasiswa /I Distrik Silimo (IPMDS) Kota Studi Jayapura. Dengan organisasi
dilaksanakan karena semua Ikatan (IPMDS) baru membutuhkan waktu untuk dapat menyesuaikan diri atau beradaptasi
dengan lingkungan dalam kondisi masyarakat papua pada umumnya, anggota akan merasa
akan ada
keterlibatan dalam setiap situasi baru yang
melibatkan perubahan dan perbedaan dalam beberapa hal, akan menyebabkan ikatan baru harus menghadapi ketidakpastian. Dengan alasan bahwa harapan yang tidak realistis, kejutan yang dapat mengakibatkan kecemasan. Sehingga setiap keputusan yang diambil berdasarkan
topuksi atau wewenang, tugas dan tanggungjawab di bidang yang dipercayakan.
REFERENSI
1.
Sedarmayanti (2011) Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Biokrasi dan Mnajemen Pegawai
Neegeri Sipil, penerbit PT.Refika Aditama Bandung.
2.
H. Edy Sutrisno (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia,
penerbit ke-1 Kencana Prenada Media Group Jakarta.